“Wah, anak ibu pinter sekali ya…, raportnya selalu bagus!” celutuk seorang ibu yang melihat hasil raport anak tetangganya saat pembagian raport semeseter II kemarin. Mungkin, tak hanya Ibu itu, tapi berjuta-juta orang tua di negeri ini akan sangat bangga apabila anaknya selalu juara dikelasnya, raportnya selalu bagus, atau selalu menang dalam kompetisi kecerdasan intelektual. Tak salah memang, namun hal itu akan menjadi salah jika dikonotasikan bahwa anak harus selalu juara atau anak harus selalu mendapat nilai bagus. Penekanan yang berlebihan akan membuat anak menjadi tertekan, maka jangan salahkan anak jika ia “nekad” melakukan apa saja demi nilai yang bagus. Cerdas secara intelektual memang harus. Tapi terkadang, kita para orang tua sering mengabaikan kecerdasan-kecerdasan lain yang nilainya jauh lebih penting daripada sekedar kecerdasan intelektual. Pernahkah kita memberi apresiasi yang luar biasa seperti ia mendapat nilai bagus di raportnya tatkala anak kita mempunyai akhlak yang bagus, ibadahnya rajin atau jiwa sosialnya sangat tinggi?
Apa artinya otak yang pintar jika berbicara selalu menyakitkan hati? Apa harganya nilai-nilai di raportnya apabila ia tak peka terhadap keadaan disekelilingnya? Apa nilainya selalu peringkat pertama disekolah apabila suka melawan dan mengucapkan kata-kata kasar pada orangtuanya?
Maka, jangan heran apabila banyak sekali para koruptor, penjahat-penjahat berdasi, pemimpin-pemimpin yang suka menindas rakyatnya dinegeri ini. Ya! Karena sedari kecil para orangtua mereka hanya mengatakan “kau harus juara kelas!” atau “kau harus jadi pejabat!”. Adakah para orangtua yang mengatakan “nak, kau harus jadi orang baik dan sholeh!”
Ada banyak kecerdasansan yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan dalam diri anak, yaitu : Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Pemikiran, Kecerdasan Tingkah laku (operasional), Kecerdasan Sosial dan Kecerdasan Mengorganisir/memanajemen. Kelima kecerdasan itu merupakan satu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan atau salah satu lebih dipentingkan.
Jika kita merupakan salah satu orang tua yang lebih mementingkan salah satu kecerdasan hinggap pada anak, sudah sepatutnya kita sebagai orang tua yang notabene merupakan madrasah pertama bagi anak merubah paradigma berpikir seperti itu. Agar dari sekarang kita telah menyiapkan pemimpin negeri yang tidak hanya pintar, tetapi juga adil dalam segala hal, sehingga rakyatpun menjadi sejahtera!! wallahu'alam bis shawab






0 komentar:
Posting Komentar