Seperti
kita ketahui, otak dalam menerima informasi tidak begitu saja langsung
menyimpan informasi tersebut, melainkan masih mengolahnya. Otak kita akan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan : pernahkah mendengar atau meliht informasi
ini sebelumnya, di bagian mana informasi ini cocok dan apa yang haru dilakukan
padanya, dapatkah inormasi ini diasumsikan sama yang diterima kemarin, bulan
lalu atau tahun lalu. Inilah yang menyebabkan keterlambatan siswa dalam
menyerap informasi dari guru.
Berikut
ini adalah sebuah metode pembelajaran yang dikenal dengan Power Teaching
atau Whole Brain Learning. Menurut Armstrong (2009) Power Teaching
adalah sebuah metode belajar yang dikembangkan oleh negara-negara barat. Metode
ini cukup menarik, karena mampu meningkatkan atensi dan konsentrasi siswa.
Untuk itu metode belajar ini layak untuk di adopsi oleh para guru di Indonesia.
Adapun
langkah-langkah kegiatan metode belajar Power teaching menurut Armstrong (2009)
adalah sebagai berikut:
a.
Langkah
pertama disebut dengan “Class- Yess”.
Pada
tahap ini guru mengarahkan perhatian siswa pada kegiatan pemebeajaran dengan
mengucap kata “class “ dengan intonasi tertentu. Siswa menjawab ucapan dengan
kata “Yess” dengan intonasi kata yang sama dengan intonasi guru.
b.
Langkah
kedua disebut dengan “Micro Lecture”.
Pada
langkah ini guru menyampaikan bahan ajar dalam waktu kurang dari 30 detik.
Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru. Guru menuliskan point-poin
yang dirasa perlu di papan tulis.
c.
Langkah
ketiga disebut dengan “Teach-Oke”.
Setelah
guru melakukan “ micro lecture “ guru mengucapkan kata “Teach” jika
perlu dengan tepuk tanga , siswa menjawab dengan kata “ Oke “.Setelah
menjawab “Oke” siswa mengulang apa yang telah disampaikan guru secara
berhadap-hadapan kepada siswa lain.
d. Langkah keempat disebut dengan “Score board “.
pada
langkah ini guru melakukan penilaian terhadap kienerja siswa pada
papan tulis yang telah dibuat tabel dengan dua kolam dimana kolom pertama
bagian atas diberi ikon wajah orang tersenyum sedang kolom kedua bagian
di atas diberi ikon gambar orang sedih.Kolom wajah gembira diberi skor satu
jika guru menilai kinerja siswa dianggap sesuai dengan harapan guru. Sedang
kolom kedua jika kinerja siswa dianggap kurang baik.
e.
Langkah
kelima disebut dengan “Hand and eyes “.
Setelah
guru memberi penilaian siswa menanggapi sesuai dengan nilai yang diperolehnya.
Jika ia mendapat penilaian wajah tersenyum siswa meneriakkan kata “Oh yeah “ jika
perlu dengan tepukkan tangan. Jika mendapat nilai wajah sedih siswa pura-pura
menangis dengan mengusap-usap mata dengan tangan.
Dari
langkah satu sampai dengan langkah kelima diulang-ulang sesuai dengan materi
yang ingin disampaikan.
f.
Langkah
keenam disebut dengan “Comprehention Check”.
Pada
tahap ini siswa diminta mengulang secara lesan semua materi yang telah
disampaikan oleh guru. Pada saat siswa mengulang materi yang diajarkan, guru
berkeliling melakukan checking terhadap kegiatan siswa.
Metode
ini tampaknya sangat tepat untuk mengajarkan materi-materi berkaitan dengan
pemahaman konsep. Dengan pengucapan berulang pada saat “teach-Oke
“ Siswa diharapkan lebih memahami konsep yang diajarkan. Dengan metode ini juga
membangun komunikasi antar siswa.Antusiasme dan konsentrasi dibangun dengan
menggunakan metode ini.
1. follow the direction quickly
2. raise your hand for permission to speak
3. raise your hand for permission to leave your seat
4. make smart choices
5. keep your dear teacher happy






boleh tau refernsi bukunya apa..? saya tertarik dengn model pembelajaran ini untuk pnelitian..
BalasHapus