Jumat, 13 Februari 2015

Learning to Believe




Apa susahnya dari percaya kepada orang lain?
Pertanyaan itu dulu pernah saya tanyakan pada diri sendiri. Ya, kenapa kita sulit percaya kepada orang lain. Salah satu hal yang paling sulit membuat kita percaya kepada orang lain adalah kredibilitas orang itu rendah.
Bagaimana jika kita seorang pimpinan?
Seorang teman pernah mengeluh tentang pekerjaannya yang begitu banyak. Karena disamping mengerjakan pekerjaannya sendiri dia juga harus mengerjakan pekerjaan stafnya. Alasannya setiap kali stafnya disuruh mengerjakan sesuatu hasilnya tidak memuaskan seperti yang diharapkannya meski sudah diajari berkali-kali. Kasus seperti itu acapkali terjadi. Hal seperti itu kadang membuat seorang pemimpin menjadi dilemma.

Apa asal mula dari permasalahan tersebut? Saya mengidentifikasi salah satu hal kenapa permasalahan seperti teman saya tadi muncul karena adanya proses regenerasi yang cacat, proses transfer keilmuan, sikap dan keterampilan yang berlangsung tidak sempurna. Ketika kita sulit percaya kepada orang  maka pertanyaan pertama yang harus kita ajukan kepada diri sendiri adalah sudahkah kita membangun ‘trust’ kepada orang lain dengan sebenar-benarnya. Atau ternyata kita hanya membangun ‘dinding pemisah’ antara pemimpin dan staf.
Percaya kepada orang lain memang sulit, karena kita menuntut orang lain untuk ‘layak’ kita percaya. Tetapi kadang kita lupa, sudahkah kita ‘menyediakan’ diri agar orang lain pun merasa ‘layak’ untuk dipercaya. Jika kita mengeluh pekerjaan staf kita sering tidak memuaskan maka kita sepatutnya bertanya kepada diri sendiri sudahkah kita mendidik dan mengajarkan serta memberi teladan yang baik kepada staf kita? Jangan-jangan kita hanya menuntut seseorang melakukan pekerjaan dengan standar kita tanpa kita bimbing. Atau kita hanya berprasangka bahwa staf kita tidak mungkin mampu melakukan pekerjaan itu.
Percayalah pada diri sendiri, bahwa kita mampu membina dari berbagai aspek sehingga orang tersebut layak kita percaya. Sehingga kitapun bisa percaya kepada orang lain
Wallahu’alam bis shawab


0 komentar:

Posting Komentar