Kamis, 12 Februari 2015

H+1 [13 Februari 2015]

Truly, aku tak pernah menjadikan hari ulang tahun sebagai sesuatu yang special. Memang, sering saat ulang tahun teman-teman banyak yang mengucapkan dengan berbagai macam doa. Senang, tentu saja. Tapi aku sendiri tak menganggap bahwa hari ulang tahun merupakan suatu ritual yang harus “dispesialkan” . Alhamdulillah, ketika menikah pun, suami juga bukan tipe orang yang menganggap bahwa hari ulang tahun harus dirayakan dengan perayaan dan tumpukan hadiah.
Bagiku, Selain dari bertambahnya umur, tak ada apapun yang istimewa di hari itu. Banyak teman-teman yang menjadikan hari itu sebagai suatu renungan kepada diri sendiri. Memuhasabahi diri, apa yang telah dilakukan selama ini, pencapaian apa yang telah terlaksana? Baik dari segi akhirat maupun dunia. Ah… aku jadi malu, terkadang ketika aku melakukan muhasabah. Evaluasi-evaluasi itu hanya sekedar menjadi evaluasi terlupakan. Tiga hari berikutnya, komitmen kepada diri sendiri untuk menjadikan diri sendiri menjadi lebih baik hanya sekedar ritual tahunan di hari ulang tahun. Terabaikan.

Lalu, apakah muhasabah diri itu berhenti? Seharusnya dan tentu saja itu tak boleh terjadi. Menangisi diri sendiri akan segala dosa dan kekhilafan merupakan keharusan bagi setiap mukmin sebagai salah satu wasilah untuk membuat diri menjadi lebih baik. Tapi mungkin, muhasabah tak hanya dilakukan setahun sekali, sebagai sebuah pelengkap dalam perayaan ulang tahun. Muhasabah mestilah kita lakukan setiap hari agar hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok jauh lebih baik dari hari ini, agar kita tidak menjadi manusia-manusia yang merugi.

Well, semoga tulisan ini menjadi pengingat diriku. Bahwa umurku di dunia terus berkurang. Maka, satu pertanyaan yang biasa aku tanyakan ke diri sendiri kembali kutanyakan. Amal terbaik apa yang telah aku siapkan untuk alam yang abadi nanti? Aaaahh….
Tak ada kata terlambat untuk memulai. Maka Icha, mulailah lagi untuk memegang teguh komitmenmu. Melaksanakan sepenuh hati janji pada Tuhanmu. Agar nanti, kau bisa bertemu denganNya dengan wajah yang gembira.

Happy Birthday to Myself.  Teruslah menjadi Ilalang!


Wallahu’alam bis shawab

0 komentar:

Posting Komentar