Inilah aku
Berselubung harap tembus kabut
telusuri jalan-jalan sepi temaram
Pun bulan seiris masih terkantuk
Di ujung rerimbun ilalang-ilalang kering
Sering aku terseok, terantuk kerikil runcing
Atau akar zaman membentang
Perih… berdarah…
Gulirkan tetes-tetes kepasrahan dan kekecewaan
Tak ada kawan obati,
Tak ada sahabat merangkul hati
Aku sendiri, sepi dan sunyi…
Kukais bekal-bekal perjuangan
Dari buku-buku lapuk yang sebagian dimakan kutu
Atau dari coretan-coretan kecil di kertas buram
Yang kuabadikan saat bersama dalam lingkaran cinta
Jalan masih panjang
Curam, menikung, dan sunyi
Tak ada orasi penggetar hati memecah hari
Menceritakan cinta dari yang Maha Pecinta
Hanya sayup terdengar
Diujung horizon nan menawan
Kalimah-kalimah perjuangan
Sentuh kalbu yang paling dalam
Tulus…
Iringi harmoni kehidupan
Aku telah terbiasa dengan sunyi
Pada malam-malam panjang saat berkhalwat dengan pemilik hati
Saat isakan lirih mengadukan lelah
Saat-saat kerja penuh cinta tak dilihat dan dirasa
Saat gemuruh tepuk tangan adalah isyarat kelemahan






0 komentar:
Posting Komentar