hujan...
mengapa kita semakin terjarak?
padahal kita sangat dekat
apakah hatimu telah menjauh dari rinduku
hingga dinginmu tak mampu menyentuh inginku
angin...
mengapa kau hanya menyapa sebentar
tak ingin singgah berlama-lama di relungku
adakah kau merasa bosan padaku
yang kerap meraju manja pada desaumu
saat kau terbangkan ujung jilbab merah mudaku?
embun...
mengapa kita tak pernah bertemu lagi?
di penggalan subuh yang merekah
benarkah kau telah pergi?
bersama sang fajar yang menawan
meninggalkanku sendirian
dengan segenggam rindu
yang dulu kau titip pada ujung daun ilalang
pelangi...
sudah dua musim kau tak melukis langit cemerlang,
meski disetiap senja kuselalu duduk bersimpuh
menengadah memandangi birumu yang menyibir angkuh
berharap kau datang
dan membawa sekuntum cerita padaku
tentang kisah sejati epic para nabi
ini aku,
sedang memendam rindu pada kalian
berdiri di ujung jalan bebatuan dengan titik airmata di penghujung waktu
menggenggam setangkai rindu yang kian lusuh...
ini aku,
masih berdiri diujung jalan bebatuan
dengan airmata yang kian menggenang
di penghujung doa yang kian gerimis
dan…
setangkai rindu itu semakin lusuh....







0 komentar:
Posting Komentar