Selasa, 31 Juli 2012

Curhat Ramadhan jilid 1 (Tarawih)


apa yang menyenangkan saat malam di bulan ramadhan? petasan? makan-makan? ooo.. tentu tidak. bagiku yang menyenangkan di malam-malam ramadhan adalah saat tarawih. hehhehe... semoga ini tidak dianggap sebagai pencitraan ya. lagipula aku kan tidak maju jadi cagub. eh.
lantas kenapa tarawih menjadi sangat menyenangkan bagiku? hhmm.. tak usahlah kubagi kisah ini pada pemirsa. cukup aku dan Tuhan saja yang tahu nilai romantisme dan sentimentil dibalik tarawih ini. tssaaahh... *apa coba*.
namun, akhir-akhir ini ada hal yang membuat tidak nyaman saat tarawih. selain karena jamaah tarawih yang kian hari kian menyusut laksana cintanya robert patinson pada kristen stewart (--!) masalah klasik yang selalu bikin bete saat tarawih adalah masalah shaf sholat. sumpah bete banget.

yang bikin bete adalah (khusus jamaah perempuan) shaf yang terisi duluan adalah shaf depan. semuanya pengen berada di shaf belakang. awalnya kukira mereka ingin melaksanakan sunnah Rasul yaitu "...Sebaik-baiknya shaf wanita (dalam shalat) adalah shaf paling belakang” tappppiiii...ternyata...eee... tujuan berlomba-lomba shalat di shaf belakang adalah karena ingin nyender (bersandar-red) dan dekat sama kipas angin. haladalah...ckckckck...
okok, kita bahas dulu dikit yah mengenai hadits yang kadang disalah gunakan oleh sebagian perempuan mengenai shaf belakang ini *serius*
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ صُفُوْفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا، خَيْرُ صُفُوْفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
“Sebaik-baik shaf pria adalah shaf yang awal dan sejelek-jelek shaf pria adalah yang akhirnya. Sebaik-baik shaf wanita adalah shaf yang terakhir dan sejelek-jelek shaf wanita adalah yang paling awal.” (Shahih, HR. Muslim, no. 440)
Apabila jama’ah wanita (yang ikut hadir di masjid) shalat tanpa ada penghalang (penutup) antara mereka dengan jama’ah pria maka keaadan mereka sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sebaik-baik shaf wanita adalah shaf yang paling akhir.” Karena shaf yang akhir itu jauh dari kaum pria sedangkan shaf yang depan dekat dengan kaum pria.”
Adapun bila mereka shalat dengan diletakkan penghalang/penutup antara mereka dengan pria, maka yang lebih utama bagi mereka adalah shaf yang terdepan karena hilangnya (tidak adanya) perkara yang dikhawatirkan, dalam hal ini fitnah antara lawan jenis. Sehingga keberadaan shaf mereka sama dengan shaf pria, yang paling depan adalah yang terbaik, selama diletakkan penutup (penghalang) antara shaf mereka dengan shaf pria. Dan shaf-shaf wanita wajib diatur sebagaimana shaf-shaf pria, mereka sempurnakan/penuhi dulu shaf yang terdepan, baru yang di belakangnya dan demikian seterusnya. (Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, 1/323/324)
nah, udah jelas kan yak. seharusnya kita umat islam tidak pernah memandang remeh masalah shaf ini karena
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan:
سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ
“Luruskan shaf-shaf kalian, karena kelurusan shaf termasuk kesempurnaan shalat.” (Shahih, Al-Bukhari no. 723 dan Muslim no. 433)
Beliau juga bersabda:
لَتُسَوُّنَّ صُفُوْفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُخُوْهِكُمْ
“Hendaknya kalian bersungguh-sungguh meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah sungguh-sungguh akan memperselisihkan di antara wajah-wajah kalian!.” (HR. Al-Bukhari no. 717 dan Muslim no. 436)
Maknanya, kata Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu, yaitu Allah akan meletakkan permusuhan dan kebencian di antara kalian dan berselisihnya hati-hati kalian. Karena berselisihnya mereka dalam shaf adalah perselisihan secara dzahir yang akan menjadi sebab perselisihan secara batin. (Syarah Shahih Muslim, 4/157) 

hhmm... jadi ngerti sekarang kenapa kita (lo aja kalee) suka berselisih paham, bertengkar, saling menggosip, saling benci dan sebagainya kalau ternyata dalam mengatur shaf shalat aja kita gak becus. masih mengedapankan ego.
mulai sekarang yang merasa wanita sholehah calon penghuni surga, yuks rapikan barisan shaf shalat kita. gak ada lagi shaf yang bolong-bolong dan tidak rapi. agar Allah pun menguatkan barisan kaum muslimin. biar aja gak bisa dekat kipas angin biar dekat sama Allah, dan gak masalah gak bisa nyandar asalkan Allah tetap menjadi sandaran hati kita. *halah :))

semoga para perempuan di kampungku membaca tulisan ini, hehhehe... kayanya gak bakal deh, secara jamaah tarawih di kampungku ini 80%nya nenek-nenek. yang 100% aku yakin gak ngerti caranya ngenet. ya sutra lah. semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. wallahu a'lam bis shawab.

2 komentar:

  1. handak sampai kah cha? print... sebarakan dimuka2 sajadah nini2nya. spy mantab, ganali tulisannya atau pinjami kacapembesar :D insyaAllah manfaat... by mamah mu. kqkqkq...

    BalasHapus
  2. hehehehhehe.... kada lawas. tawak sidin lawan kipas purun sidin nang karas tuh

    BalasHapus