This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 28 November 2011

how to keep moving on?

sudah banyak buku-buku motivasi yang saya baca, ataupun seminar-seminar yang saya ikuti. Alhamdulillah, setiap kali selesai membaca ataupun mengikuti seminar itu. keinginan saya untuk berubah sungguh sangat dasyat. sangat bersemangat. sangat bergairah. sepertinya waktu yang 24 jam itu sangat kurang untuk menanam pohon-pohon kebaikan.
namun beberapa kali saya rasakan. semangat-semangat yang menggelora itu hanya bertahan beberapa hari saja. kemudian luntur lagi beriringan dengan tenggelamnya matahari. oops! what's the matter? saya coba menganalisa. di kala sedang membaca atau baru selesai membaca buku, semangat saya for moving on luar biasa, tapi redupnya pun begitu cepat. dari berbagai pengalaman, ada beberapa hal penyebab kenapa semangat menggebu-gebu itu dalam hitungan hari langsung beterbangan layaknya debu.
1. Menunda-nunda
saya merupakan salah satu pemegang setia pepatah, "wat yu ken do tomorow, don do reg naw" hehehe... maksute, apa yang bisa kamu lakukan besok, jangan lakukan sekarang. menyesatkan sekali bukan. dan ternyata penyakit menunda-nunda ini merupakan salah satu virus mematikan. coz, it's can kill us slowly. perlahan, tanpa kita sadari. dan tahu-tahu ternyata kita sudah dalam stadium terakhir dalam penyakit kemalasan, kebangkrutan, ketertnggalan... hiiyy...
so, terutama buat diriku sendiri. jangan pernah. never never and ever! lakukan sekarang. jika ditengah-tengah membaca buku itu kita ingin baca Al Quran, maka yang mesti dilakukan adalah tutup buku yang dibaca, berwudhu kemudian baca Al Quran segera. do it RIGHT NOW! hapus kata 'nanti' dalam kamus hidupmu. lagipula kita tidak tahu sampai kapan kita diberi waktu untuk hidup.
2. Buat Target
kayanya gampang yah. hhmm... memang sangat mudah untuk membuat target. tapi... tahukah sodara-sodara, hanya sebagian kecil manusia di sekitar kita yang mempunyai target-target atau tujuan dalam hidupnya. Alhamdulilllah dari dulu sampai sekarang saya tidak suka dengan prinsip hidup 'Go with the flow". "hidup itu ngalir aja" kata orang-orang. saya suka senyum kalo ada orang yang ngomong kaya gini. iya kalo ngalirnya ke lautan menuju samudra. kalo ke comberan? atau ke kali yang bahkan arusnya tidak ada saking banyaknya sampah. kata salah satu motivator di Indonesia, yang hanya ikut arus itu hanyalah yang ngapung-ngapung berwarna kuning. you know that? yup! feses!
beberapa orang yang saya tanya kenapa tidak membuat target dalam hidupnya salah satu alasannya adalah tidak mengerti kegunaan dalam membuat target itu.
sekarang, iijinkan saya menceritakan satu cerita. waktu itu bulan oktober 2010, sudah hampir pertengahan oktober. seorang teman dekat saya pada pertengahan oktober itu akan menikah. ketika kami berbincang-bincang saya menyadari ada keinginan besar  dalam diri saya untuk menikah juga. maka, setelah perbincangan itu, saya pulang kerumah kemudian menuliskan target menikah. di target itu saya cantumkan menikah di tahun 2010. target menikah di tahun 2010 yang saya tulis itu, kemudian saya ceritakan pada adik, teman-teman dan orangtua. hasilnya? semua mengatakan mustahil. melihat dari waktu berakhirnya tahun 2010 yang kurang dari 3 bulan lagi, ditambah saat itu saya tidak punya teman dekat lelaki. but, i don't know. saya sangat yakin dalam menjalani kehidupan saya saat itu. sampai pada suatu ketika, di bulan november saya berkenalan dengan seorang laki-laki dan tak lama kemudian dia datang kerumah kemudian melamar dan menentukan tanggal pernikahan. ajaib! hasil dari kesepakatan untuk tanggal pernikahan itu adalah tanggal 17 desember 2010. wow! target yang dikatakan semua oranng mustahil itu terwujud selaras. dan bahkan saya baru menyadarinya beberapa bulan kemudian. it's amazing!
adanya target, tanpa kita sadari sedikit banyaknya memaksa diri kita untuk memenuhi target itu. lagipula bukankah menyenangkan jika dalam hidup ini kita mempunyai tujuan? misalanya, target khatam baca Al Quran 1 bulan sekali. target itu membuat kita berpikir dan memaksa kita untuk membaca  Al Quran 1 juz perhari. nah, mari sekarang kita bikin target yang spesifik dan jelas. ketika kita menargetkan ingin menikah, maka harus jelas kapan. banyak orang yang bilang hanya secepatnya. itu tidak jelas dan spesifik. jadi, jika ada pasangan yang sedang pacaran ditanya kapan menikah, kemudian mereka bilang "kita ngalir aja" gak ada target buat menikah kapan. saya yakin, hubungan mereka tidak bakalan langgeng.. eh..:p
memiliki target juga memaksa diri kita untuk tetap istiqomah terhadap rencana-rencana yang telah ditetapkan. kadang-kadang, kita sangat lunak dan banyak sekali excuse pada diri sendiri. dan itu berbahaya (note to myself). buat target jangka pendek dan jangka panjang, misalnya target harian, mingguan, bulanan tahunan dan per lima tahun. repot memang. kalau tidak terbiasa. tapi lama kelamaan kita akan menyadari hikmahnya. trust me!
3. kontinyu
nah, ini bagian yang paling tidak gampang. banyak yang bilang. biar sedikit tapi terus menerus. yap! i agree with that. tapi tentu lama kelamaan dosisnya mesti kita naikkan. misalnya target sholat dhuha. awalnya 2 rakaat dulu. tapi lama kelamaan bertambah-dan terus bertambah. ringan-ringan saja dulu. yang penting rutin terlaksana. teman saya pernah bilang. jika kita ingin menjadikan sesuatu menjadi kebiasaan kita, maka paksakan diri untuk melakukannya sebanyak 21 kali. nanti yang ke 22 sudah otomatis sendiri. jadi, jika anda ingin terbiasa bangun pagi, maka paksakan diri untuk bangun pagi dulu sebanyak 21 kali. insya Allah yang ke 22 sudah otomatis terbangun sendiri. hehehe

ketiga hal tersebut tentu belum cukup untuk membuat kita tetap terus bergerak menuju arah yang lebih baik. dan yang paling utama dari ketiga hal itu adalah niat yang kokoh dan action yang nyata. selamat bergerak yah. sesuatu yang bergerak akan menciptakan suatu energi. dan saya harap kita pun demikian. menciptakan energi untuk perubahan yang lebih baik. selamat bergerak!

Selasa, 01 November 2011

11 Indikator Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan)

lama, mendengar metode PAKEM ini. tapi baru sekarang bisa share. semoga bermanfaat.
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang dapat merangsang peserta didik untuk dapat mengungkapkan segala potensi dirinya untuk dapat meraih sekian kompetensi sesuai dengan bakat dan minatnya, bukan sebaliknya hanya disuapi oleh guru dengan segala macam pengetahuan. Pembelajaran yang bermakna juga demikian, mengedepankan pengembangan potensi peserta didik, sehingga pembelajaran bukan bersumber atau terfokus pada guru, melainkan berfokus dan terpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran yang demikian idealnya dilakukan dengan cara yang santun dan menyenangkan. Bukan dengan doktrinisasi dan intimidasi/tekanan. Sehingga dapat dikatakan pembelajaran tersebut adalah pembelajaran ramah anak atau dengan prinsip asah, asih, asuh. Ada sebelas indikator/tolok ukur bahwa pembelajaran dapat dikategorikan sudah PAKEM, yaitu :
1. Metode Pembelajaran :
  • Kegiatan belajar siswa menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi (wawancara, pengamatan, bermain peran, penelitian, berlangsung di luar dan di dalam kelas) sesuai dengan mata pelajaran. Idealnya lebih dari 3 jenis.
  • Kegiatan belajar siswa menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan spesifikasi bahan ajar.
  • Penggunaan metode dalam kegiatan belajar siswa sesuai dengan RPP.
2. Pengelolaan Kelas :
  • Kegiatan belajar siswa variatif (individual, berpasangan , kelompok, klasikal). Idealnya lebih dari 3 jenis.
  • Kelompok belajar siswa beragam (gender, sosial-ekonomi, intelegensi). Idealnya lebih dari 3 variabel.
  • Keanggotaan kelompok belajar berubah-ubah sesuai kebutuhan belajar (sesuai KD, materi, metode, dan alat bantu belajar).
  • Kegiatan pembelajaran menggunakan tata tempat duduk (meja/kursi) yang memudahkan siswa berinteraksi dengan guru maupun dengan siswa lainnya. Idealnya lebih dari 3 variasi tata tempat duduk.
  • Tata tertib kelas dibuat (dan disepakati) bersama antara siswa dan guru. Idealnya murni inisiatif siswa (khusus kelas tinggi).
3. Ketrampilan Bertanya :
  • Pertanyaan yang diajukan guru dapat memancing/mendukung siswa dalam membangun konsep/gagasannya secara mandiri.
  • Guru mengajukan pertanyaan selalu memberikan jeda (waktu tunggu) yang memberikan keleluasaan seluruh siswa untuk berfikir, lalu menunjuk siswa yang harus menjawab tanpa pilih kasih secara acak.
  • Guru juga mendorong siswa untuk bertanya, berpendapat dan/atau mempertanyakan gagasan guru/siswa lain.
  • Siswa menjawab pertanyaan guru dengan lebih dulu mengacungkan tangan tanpa suasana gaduh.
  • Siswa berani bertanya, berpendapat dan/atau mempertanyakan pendapat baik secara lisan/tulisan.
4. Pelayanan Individual :
  • Terdapat program kegiatan belajar mandiri siswa yang terencana dan dilaksanakan dengan baik.
  • Siswa dapat menyelesaikan tugas /permasalahannya dengan membaca, bertanya atau melakukan pengamatan dan percobaan.
  • Guru melakukan identifikasi, merancang, melaksanakan, mengevaluasi dan menindaklanjuti Program Pembelajaran Individual (PPI) sebagai respon adanya kebutuhan khusus (hiperaktif, autis, lamban, dsb).
  • Kegiatan pembelajaran melayani perbedaan individual ( tipe belajar, siswa: audio, visual, motorik, audio-visual, audio-visual-motorik) menggunakan multimedia.
  • Siswa melakukan kegiatan membaca dan menulis atas keinginan sendiri dan didokumentasikan.
5. Sumber Belajar dan Alat Bantu Pembelajaran
  • Guru menggunakan berbagai sumber belajar (sudut baca, perpustakaan, lingkungan sekitar) yang sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan.
  • Guru membuat alat bantu pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan sendiri dan /atau bersama siswa/orangtua siswa.
  • Guru trampil/menguasai alat bantu pembelajaranyang tersedia dan sesuai dengan materi yang diajarkan.
  • Lembar kerja mendorong siswa dalam menemukan konsep/gagasan/rumus/cara (tidak hanya mengerjakan perintah) dan dapat menerapkannya dalam konteks kehidupan nyata sehari-hari.
6. Umpan Balik dan Evaluasi
  • Guru memberikan umpan balik yang menantang (mendorong siswa untuk berpikir lebih lanjut) sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Guru memberikan umpan balik (lisan/tulisan) secara individual.
  • Guru menggunakan berbagai  jenis penilaian (tes dan non tes) dan memanfaatkannya untuk kegiatan tindak lanjut.
  • Setiap proses dan hasil pembelajaran disertai dengan reward /penghargaan dan pengakuan secara verbal  dan/atau non verbal.
7. Komunikasi dan Interaksi
  • Bantuan guru kepada siswa dalam pembelajaran bersifat mendorong untuk berfikir (misalnya dengan mengajukan pertanyaan kembali).
  • Setiap pembelajaran terbebas dari ancaman dan intimidasi (yang ditandai : tidak ada rasa takut, labelling, bulliying, anak menikmati, guru ramah).
  • Setiap proses pembelajaran bebas dari perlakuan kekerasan (emosional, fisik, pelecehan seksual).
  • Perilaku warga kelas (siswa dan guru) sesuai dengan tata tertib yang dibuat bersama dan etika yang berlaku.
  • Siswa mendengarkan dengan baik ketika guru atau siswa lain berbicara.
  • Komunikasi terjalin dengan baik antara guru-siswa dan siswa-siswa.
8. Keterlibatan Siswa
  • Siswa aktif dan asyik berbuat /bekerja dalam setiap kegiatan pembelajaran.
  • Guru selalu meberikan kesempatan kepada siswa untuk tampil di depan kelas untuk menyajikan/mengemukakan /melakukan sesuatu.
  • Dalam setiap kerja kelompok ada kejelasan peran masing-masing siswa dan terlaksana secara bergilir.
9. Refleksi
  • Setiap usai pembelajaran guru meminta siswa menuliskan/mengungkapkan kesan  dan keterpahaman siswa tentang apa yang telah dipelajari.
  • Guru melaksanakan refleksi/perenungan tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
10. Hasil Karya Siswa
  • Berbagai hasil karya siswa dipajangkan, ditata rapid an diganti secara teratur sesuai perkembangan penyampaian materi pembelajaran.
  • Hasil karya siswa adalah murni karya /buatan siswa sendiri.
11. Hasil Belajar
  • Hasil belajar siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).
  • Siswa mengalami peningkatan kompetensi personal/sosial sesuai dengan potensinya (kerjasama, toleransi, menyelesaikan konflik secara sehat, bertanggung jawab dan kepemimpinan).
  • Siswa mengelami peningkatan rasa percaya diri (kemampuan bertanya, menjawab dan tampil di depan kelas).
Kelas dan pembelajaran yang PAKEM ternyata tidak hanya terlihat dari segi fisik saja, misalnya banyaknya pajangan di kelas sehingga nampak ramai dan meriah, namun yang lebih penting dan utama adalah proses pembelajaran dan cara mengajar yang sudah tidak konvensional lagi.
Marilah, dengan pembelajaran yang PAKEM kita sambut UN 2010 dengan penuh optimisme dan rasa percaya diri. Saya percaya bahwa seluruh guru di Indonesias sudah lama melaksanakan pembelajaran secara PAKEM. Postingan ini hanyalah sebagai on service saja. Mudah-mudahan walau sekecil apa pun dapat membawa manfaat bagi kita semua.