sudah banyak buku-buku motivasi yang saya baca, ataupun seminar-seminar yang saya ikuti. Alhamdulillah, setiap kali selesai membaca ataupun mengikuti seminar itu. keinginan saya untuk berubah sungguh sangat dasyat. sangat bersemangat. sangat bergairah. sepertinya waktu yang 24 jam itu sangat kurang untuk menanam pohon-pohon kebaikan.
namun beberapa kali saya rasakan. semangat-semangat yang menggelora itu hanya bertahan beberapa hari saja. kemudian luntur lagi beriringan dengan tenggelamnya matahari. oops! what's the matter? saya coba menganalisa. di kala sedang membaca atau baru selesai membaca buku, semangat saya for moving on luar biasa, tapi redupnya pun begitu cepat. dari berbagai pengalaman, ada beberapa hal penyebab kenapa semangat menggebu-gebu itu dalam hitungan hari langsung beterbangan layaknya debu.
1. Menunda-nunda
saya merupakan salah satu pemegang setia pepatah, "wat yu ken do tomorow, don do reg naw" hehehe... maksute, apa yang bisa kamu lakukan besok, jangan lakukan sekarang. menyesatkan sekali bukan. dan ternyata penyakit menunda-nunda ini merupakan salah satu virus mematikan. coz, it's can kill us slowly. perlahan, tanpa kita sadari. dan tahu-tahu ternyata kita sudah dalam stadium terakhir dalam penyakit kemalasan, kebangkrutan, ketertnggalan... hiiyy...
so, terutama buat diriku sendiri. jangan pernah. never never and ever! lakukan sekarang. jika ditengah-tengah membaca buku itu kita ingin baca Al Quran, maka yang mesti dilakukan adalah tutup buku yang dibaca, berwudhu kemudian baca Al Quran segera. do it RIGHT NOW! hapus kata 'nanti' dalam kamus hidupmu. lagipula kita tidak tahu sampai kapan kita diberi waktu untuk hidup.
2. Buat Target
kayanya gampang yah. hhmm... memang sangat mudah untuk membuat target. tapi... tahukah sodara-sodara, hanya sebagian kecil manusia di sekitar kita yang mempunyai target-target atau tujuan dalam hidupnya. Alhamdulilllah dari dulu sampai sekarang saya tidak suka dengan prinsip hidup 'Go with the flow". "hidup itu ngalir aja" kata orang-orang. saya suka senyum kalo ada orang yang ngomong kaya gini. iya kalo ngalirnya ke lautan menuju samudra. kalo ke comberan? atau ke kali yang bahkan arusnya tidak ada saking banyaknya sampah. kata salah satu motivator di Indonesia, yang hanya ikut arus itu hanyalah yang ngapung-ngapung berwarna kuning. you know that? yup! feses!
beberapa orang yang saya tanya kenapa tidak membuat target dalam hidupnya salah satu alasannya adalah tidak mengerti kegunaan dalam membuat target itu.
sekarang, iijinkan saya menceritakan satu cerita. waktu itu bulan oktober 2010, sudah hampir pertengahan oktober. seorang teman dekat saya pada pertengahan oktober itu akan menikah. ketika kami berbincang-bincang saya menyadari ada keinginan besar dalam diri saya untuk menikah juga. maka, setelah perbincangan itu, saya pulang kerumah kemudian menuliskan target menikah. di target itu saya cantumkan menikah di tahun 2010. target menikah di tahun 2010 yang saya tulis itu, kemudian saya ceritakan pada adik, teman-teman dan orangtua. hasilnya? semua mengatakan mustahil. melihat dari waktu berakhirnya tahun 2010 yang kurang dari 3 bulan lagi, ditambah saat itu saya tidak punya teman dekat lelaki. but, i don't know. saya sangat yakin dalam menjalani kehidupan saya saat itu. sampai pada suatu ketika, di bulan november saya berkenalan dengan seorang laki-laki dan tak lama kemudian dia datang kerumah kemudian melamar dan menentukan tanggal pernikahan. ajaib! hasil dari kesepakatan untuk tanggal pernikahan itu adalah tanggal 17 desember 2010. wow! target yang dikatakan semua oranng mustahil itu terwujud selaras. dan bahkan saya baru menyadarinya beberapa bulan kemudian. it's amazing!
adanya target, tanpa kita sadari sedikit banyaknya memaksa diri kita untuk memenuhi target itu. lagipula bukankah menyenangkan jika dalam hidup ini kita mempunyai tujuan? misalanya, target khatam baca Al Quran 1 bulan sekali. target itu membuat kita berpikir dan memaksa kita untuk membaca Al Quran 1 juz perhari. nah, mari sekarang kita bikin target yang spesifik dan jelas. ketika kita menargetkan ingin menikah, maka harus jelas kapan. banyak orang yang bilang hanya secepatnya. itu tidak jelas dan spesifik. jadi, jika ada pasangan yang sedang pacaran ditanya kapan menikah, kemudian mereka bilang "kita ngalir aja" gak ada target buat menikah kapan. saya yakin, hubungan mereka tidak bakalan langgeng.. eh..:p
memiliki target juga memaksa diri kita untuk tetap istiqomah terhadap rencana-rencana yang telah ditetapkan. kadang-kadang, kita sangat lunak dan banyak sekali excuse pada diri sendiri. dan itu berbahaya (note to myself). buat target jangka pendek dan jangka panjang, misalnya target harian, mingguan, bulanan tahunan dan per lima tahun. repot memang. kalau tidak terbiasa. tapi lama kelamaan kita akan menyadari hikmahnya. trust me!
3. kontinyu
nah, ini bagian yang paling tidak gampang. banyak yang bilang. biar sedikit tapi terus menerus. yap! i agree with that. tapi tentu lama kelamaan dosisnya mesti kita naikkan. misalnya target sholat dhuha. awalnya 2 rakaat dulu. tapi lama kelamaan bertambah-dan terus bertambah. ringan-ringan saja dulu. yang penting rutin terlaksana. teman saya pernah bilang. jika kita ingin menjadikan sesuatu menjadi kebiasaan kita, maka paksakan diri untuk melakukannya sebanyak 21 kali. nanti yang ke 22 sudah otomatis sendiri. jadi, jika anda ingin terbiasa bangun pagi, maka paksakan diri untuk bangun pagi dulu sebanyak 21 kali. insya Allah yang ke 22 sudah otomatis terbangun sendiri. hehehe
ketiga hal tersebut tentu belum cukup untuk membuat kita tetap terus bergerak menuju arah yang lebih baik. dan yang paling utama dari ketiga hal itu adalah niat yang kokoh dan action yang nyata. selamat bergerak yah. sesuatu yang bergerak akan menciptakan suatu energi. dan saya harap kita pun demikian. menciptakan energi untuk perubahan yang lebih baik. selamat bergerak!
namun beberapa kali saya rasakan. semangat-semangat yang menggelora itu hanya bertahan beberapa hari saja. kemudian luntur lagi beriringan dengan tenggelamnya matahari. oops! what's the matter? saya coba menganalisa. di kala sedang membaca atau baru selesai membaca buku, semangat saya for moving on luar biasa, tapi redupnya pun begitu cepat. dari berbagai pengalaman, ada beberapa hal penyebab kenapa semangat menggebu-gebu itu dalam hitungan hari langsung beterbangan layaknya debu.
1. Menunda-nunda
saya merupakan salah satu pemegang setia pepatah, "wat yu ken do tomorow, don do reg naw" hehehe... maksute, apa yang bisa kamu lakukan besok, jangan lakukan sekarang. menyesatkan sekali bukan. dan ternyata penyakit menunda-nunda ini merupakan salah satu virus mematikan. coz, it's can kill us slowly. perlahan, tanpa kita sadari. dan tahu-tahu ternyata kita sudah dalam stadium terakhir dalam penyakit kemalasan, kebangkrutan, ketertnggalan... hiiyy...
so, terutama buat diriku sendiri. jangan pernah. never never and ever! lakukan sekarang. jika ditengah-tengah membaca buku itu kita ingin baca Al Quran, maka yang mesti dilakukan adalah tutup buku yang dibaca, berwudhu kemudian baca Al Quran segera. do it RIGHT NOW! hapus kata 'nanti' dalam kamus hidupmu. lagipula kita tidak tahu sampai kapan kita diberi waktu untuk hidup.
2. Buat Target
kayanya gampang yah. hhmm... memang sangat mudah untuk membuat target. tapi... tahukah sodara-sodara, hanya sebagian kecil manusia di sekitar kita yang mempunyai target-target atau tujuan dalam hidupnya. Alhamdulilllah dari dulu sampai sekarang saya tidak suka dengan prinsip hidup 'Go with the flow". "hidup itu ngalir aja" kata orang-orang. saya suka senyum kalo ada orang yang ngomong kaya gini. iya kalo ngalirnya ke lautan menuju samudra. kalo ke comberan? atau ke kali yang bahkan arusnya tidak ada saking banyaknya sampah. kata salah satu motivator di Indonesia, yang hanya ikut arus itu hanyalah yang ngapung-ngapung berwarna kuning. you know that? yup! feses!
beberapa orang yang saya tanya kenapa tidak membuat target dalam hidupnya salah satu alasannya adalah tidak mengerti kegunaan dalam membuat target itu.
sekarang, iijinkan saya menceritakan satu cerita. waktu itu bulan oktober 2010, sudah hampir pertengahan oktober. seorang teman dekat saya pada pertengahan oktober itu akan menikah. ketika kami berbincang-bincang saya menyadari ada keinginan besar dalam diri saya untuk menikah juga. maka, setelah perbincangan itu, saya pulang kerumah kemudian menuliskan target menikah. di target itu saya cantumkan menikah di tahun 2010. target menikah di tahun 2010 yang saya tulis itu, kemudian saya ceritakan pada adik, teman-teman dan orangtua. hasilnya? semua mengatakan mustahil. melihat dari waktu berakhirnya tahun 2010 yang kurang dari 3 bulan lagi, ditambah saat itu saya tidak punya teman dekat lelaki. but, i don't know. saya sangat yakin dalam menjalani kehidupan saya saat itu. sampai pada suatu ketika, di bulan november saya berkenalan dengan seorang laki-laki dan tak lama kemudian dia datang kerumah kemudian melamar dan menentukan tanggal pernikahan. ajaib! hasil dari kesepakatan untuk tanggal pernikahan itu adalah tanggal 17 desember 2010. wow! target yang dikatakan semua oranng mustahil itu terwujud selaras. dan bahkan saya baru menyadarinya beberapa bulan kemudian. it's amazing!
adanya target, tanpa kita sadari sedikit banyaknya memaksa diri kita untuk memenuhi target itu. lagipula bukankah menyenangkan jika dalam hidup ini kita mempunyai tujuan? misalanya, target khatam baca Al Quran 1 bulan sekali. target itu membuat kita berpikir dan memaksa kita untuk membaca Al Quran 1 juz perhari. nah, mari sekarang kita bikin target yang spesifik dan jelas. ketika kita menargetkan ingin menikah, maka harus jelas kapan. banyak orang yang bilang hanya secepatnya. itu tidak jelas dan spesifik. jadi, jika ada pasangan yang sedang pacaran ditanya kapan menikah, kemudian mereka bilang "kita ngalir aja" gak ada target buat menikah kapan. saya yakin, hubungan mereka tidak bakalan langgeng.. eh..:p
memiliki target juga memaksa diri kita untuk tetap istiqomah terhadap rencana-rencana yang telah ditetapkan. kadang-kadang, kita sangat lunak dan banyak sekali excuse pada diri sendiri. dan itu berbahaya (note to myself). buat target jangka pendek dan jangka panjang, misalnya target harian, mingguan, bulanan tahunan dan per lima tahun. repot memang. kalau tidak terbiasa. tapi lama kelamaan kita akan menyadari hikmahnya. trust me!
3. kontinyu
nah, ini bagian yang paling tidak gampang. banyak yang bilang. biar sedikit tapi terus menerus. yap! i agree with that. tapi tentu lama kelamaan dosisnya mesti kita naikkan. misalnya target sholat dhuha. awalnya 2 rakaat dulu. tapi lama kelamaan bertambah-dan terus bertambah. ringan-ringan saja dulu. yang penting rutin terlaksana. teman saya pernah bilang. jika kita ingin menjadikan sesuatu menjadi kebiasaan kita, maka paksakan diri untuk melakukannya sebanyak 21 kali. nanti yang ke 22 sudah otomatis sendiri. jadi, jika anda ingin terbiasa bangun pagi, maka paksakan diri untuk bangun pagi dulu sebanyak 21 kali. insya Allah yang ke 22 sudah otomatis terbangun sendiri. hehehe
ketiga hal tersebut tentu belum cukup untuk membuat kita tetap terus bergerak menuju arah yang lebih baik. dan yang paling utama dari ketiga hal itu adalah niat yang kokoh dan action yang nyata. selamat bergerak yah. sesuatu yang bergerak akan menciptakan suatu energi. dan saya harap kita pun demikian. menciptakan energi untuk perubahan yang lebih baik. selamat bergerak!












